Friday, June 17, 2016

Komentar Sunny Soal Dugaan Aliran Dana Ke Teman Ahok

Komentar Sunny Soal Dugaan Aliran Dana Ke Teman Ahok
Juni 17, 2016 - Nasional

Jakarta ( Berita ) : Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Sunny Tanuwidjadja mengatakan, tidak ada dana Rp 30 miliar dari pengembang reklamasi yang mengalir ke Teman Ahok.

“Tidak ada, tidak ada itu. Infonya dari mana itu?” kata Sunny seusai diperiksa selaku saksi pemberian hadiah terkait pembahasan rancangan peraturan daerah Pantai Utara Jakarta untuk tersangka mantan Ketua Fraksi Partai Gerindra di DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi di Gedung KPK, Jakarta, Kamis [16/06].

Pemeriksaan tersebut mengenai pembahasan ranperda dan sebagainya. “Mmasih sama dengan yang kemarin hanya pendalaman-pendalaman saja,” kata Sunny, singkat.

Dalam Rapat Dengar Pendapat Komisi III dengan DPR dengan pimpinan KPK pada Rabu (15/6), anggota Komisi III DPR dari Fraksi PDI Perjuangan Junimart Girsang menyebutkan ada aliran dana sebesar Rp30 miliar yang mengalir ke Teman Ahok dari perusahaan pengembang reklamasi di Pantai Utara, Jakarta.

“Kami dapat info ada dana pengembang reklamasi sebesar Rp30 miliar untuk Teman Ahok. Dana tersebut disalurkan lewat Sunny dan Cyrus,” kata Junimart pada Rabu (15/6)

Menanggapi pernyataan Junimart tersebut Ketua KPK Agus Rahardjo mengaku akan menerbitkan surat perintah penyelidikan.

“Masalah yang tadi disampaikan kami akan mengeluarkan surat penyelidikan, kelihatannya ada yang cukup besar dan perlu waktu cukup lama dan kita masih teliti dan akan kita laporkan selanjutnya,” kata Agus, Rabu (15/6). Sementara Mohamad Sanusi pun mengaku tidak tahu mengenai dugaan dana Rp30 miliar ke Teman Ahok itu. “Saya tidak tahu, ya,” kata Sanusi usai diperiksa sebagai tersangka. Sanusi mengaku pemeriksaan terkait aset-aset miliknya. “Itu berdasarkan SPT (surat pemberitahuan pajak) pribadi saya,” tambah Sanusi. Ia enggan merinci aset-aset yang dikonfirmasi KPK.

Dalam perkara ini, KPK menetapkan Presiden Direktur PT Agung Podomoro Arieswan Widjaja dan Personal Assistant PT APL Trinanda Prihantoro sebagai tersangka pemberi suap sebesar Rp2 miliar kepada Ketua Fraksi Partai Gerindra DPRD DKI Jakarta Mohamad Sanusi.

KPK menyangkakan Sanusi berdasarkan sangkaan pasal 12 huruf a atau pasal 12 huruf b atau pasal 11 UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 64 ayat 1 KUHP mengenai penyelenggara negara yang patut diduga menerima hadiah dengan ancaman hukuman maksimal 20 tahun penjara dan denda paling banyak Rp1 miliar.

Sedangkan kepada Ariesman Widjaja dan Trinanda Prihantoro disangkakan pasal 5 ayat 1 huruf a atau pasal 5 ayat 1 b atau pasal 13 UU No 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke-1 jo pasal 64 ayat 1 KUHP dengan ancaman pidana paling singkat 1 tahun dan lama 5 tahun ditambah denda paling sedikit Rp50 juta dan paling banyak Rp250 juta

Mutiara Kata

 Mutiara Kata, Kata-Kata Hikmah,Madah Kata

 “Orang baik jarang mengaku jahat, tapi orang jahat seronok mengaku baik.”

“Kalau kita berjaya memotivasi diri sendiri, itu hebat, tetapi andainya kita boleh menjadikan orang lain seperti kita, itu baru hebat sangat.”

“Tak mampu buat semua jangan tinggal semua.”

“Jangan fikirkan yang sedap saja, kadang-kadang kita kena juga telan yang pahit sebab kadang-kadang yang pahit itu ubat sedang yang sedap itu racun.”

“Tengok awan usah terlupa pada bumi yang dipijak.”

“Air mata untuk kekasih, untuk sedih dan untuk rasa pedih, tentu lebih berharga air mata tatkala gembira, berjaya dan ternama.”

“Bila kapal besar lalu, perahu kecil tentu terbuai ombak.”

“Berubah itu mungkin mudah, tapi kekal dengan perubahan yang dibuat itu mungkin payah.”

“Lebih baik memandai-mandai daripada langsung tak pandai.”

“Lantaran adanya wanita, alam menjadi indah, lantaran adanya lelaki dunia menjadi sempurna. Lantaran adanya lelaki dan wanita terkadang sempurnalah suatu kelemahan di sebalik suatu kekuatan”.

“Kaya di mata orang belum tentu kaya di mata sendiri.”

“Kaya itu bukan sahaja kerana wang, boleh jadi kaya hutang, kaya anak, kaya musuh atau kaya perasaan.”

“Biar tak kaya harta tapi kaya budi, biar hanya kata-kata, kadang-kadang itu lebih bererti.”

“Bercakap itu lebih baik daripada diam, tapi diam itu lebih baik daripada bercakap perkara yang merapu.”

“Cinta agung biasanya berjalan dengan penuh berliku.”

“Yang ada, yang banyaknya orang yang berkokok banyak, buatnya sikit, canangnya lebih.”

“Jangan cakap je, tapi buat, jangan buat je langsung tak bercakap.”

“Baju cantik hanya sesuai untuk orang yang kemas.”

“Sesungguhnya hajat,impian,cita-cita yang diimpikan adalah doa yang panjang dan berterusan yang sentiasa dipanjatkan pada-NYA.”

“Berkahwinlah kamu tatkala kamu benar-benar telah bersedia untuk digelar suami, isteri, ibu, ayah.”

“Biar azab kurang makan daripada azab terlebih makan.”

“Usahkan bulan, kalau nak matahari pun sanggup didekati. Usahkan badan sendiri, kalau tak nak dibiarkan berdaki.”

“Harimau yang mengaum itu tak makan orang, tapi kalau sebulan tak makan dibahamnya juga.”

“Bertenang itu kepintaran, kelam-kabut itu kebonggokan.”

“Tanpa mulut lidah tak berfungsi, tanpa lidah mulut tak bererti.”

“Kalau nak tahu kita ni pendek ke tinggi, tengoklah orang yang lebih pendek, tentu kita nampak tinggi.”

“Keji itu ibarat baja, makin ditabur makin subur.”

“Memuji sorang sama sorang itu ampu namanya, mengeji di khalayak ramai tu cabaran namanya, sebab itu pujian adalah racun, cacian adalah penawar.”

“Jiwa yang tenang datang dari kehidupan yang tenang.”

“Orang tak hairan kita boleh buat majlis kahwin tiga hari tiga malam, tapi orang jadi hairan apa pasal tak pandai layan.”

“Kalau kita tak dapat buktikan kejayaan kita dalam bentuk benda itu belumlah lagi kejayaan namanya.”

“Kuli batak yang gaji kadang-kadang tak cukup itu lebih mulia daripada tauke besar yang EPF pekerjanya pun dia sapu.”

“Biar cakap sikit tapi bersama bukti; biar tak bercakap buktinya nampak.”

“Biar buruk di mata orang tapi indah di mata TUHAN, tapi tentu lebih bagus kalau indah di mata TUHAN juga indah di mata orang.”



“Tak semua yang nampak rugi itu sepanjangnya rugi, kadang-kadang untung menanti di hujung.”



“Bercakap itu mudah sebab itu ramai sungguh orang melakukannya, tapi mengumpat itu lebih mudah sebab itu lebih ramai orang melakukannya.”

“Mempertajam kapak seminit itu lebih baik daripada menghayun kapak yang dempak sepanjang hari.”

“Rajin itu ubat, sedang malas itu racun.”

“Sama menolong sama beruntung.”

“Hampir semua kegagalan disebabkan tersalah langkah. Salah langkah bermula daripada tersalah fikir. Tersalah fikir bermula dari gagal mengenal diri.”



“Angin selalunya membelai, jarang sekali menghempas, tetapi apabila dia mula menghempas pasti ada yang tidak akan faham lagi makna dibelai.”



“Soal bahagia letaknya di hati, justeru jadikan hati cetusan senyum.”

“Usah terlalu hairan melihat pelangi tapi terlebih hairanlah melihat bagaimana kamu berdiri.”

“Biar jadi pintar benar-benar boleh digelar pintar, jangan gelaran saja pintar tapi hapah tak reti.”

“Dare to be different.”

“Biar papa asal bergaya, kalau dah papa macam mana nak bergaya.”

“Kalau boleh ketawa senyumlah juga sebab ketawa bercampur senyum itu memang bahagia.”

“Mari bekerja keras macam saya, jangan bersenang-senang walhal tak senang macam ramai daripada kita.”

“Orang baik terpancar melalui perbuatannya; orang jahat juga terpancar melalui perbuatannya.”

“Bukan cantik saja isunya, tapi kesihatan yang utama. Jaga makan, jaga badan bukan lawa dan hansem saja matlamatnya, tapi kesihatan matlamatnya.”

“Yang penting tindakannya bukan apa yang hanya berlegar di dalam fikirannya.”

“Kerana ada cinta orang boleh berjuang mempertahankan cintanya, tapi kerana ada cinta juga orang boleh berkorban untuk mempamerkan kebodohannya.”

“ Kalau nak buat kerja buat betul-betul, kalau tak nak buat baik tak payah buat.”

“ Kalau kamu nak jahat, jahat betul-betul, biar macam Firaun, baru berbaloi masuk neraka. Kalau setakat tipu orang seratus dua lebih baik jadi baik betul-betul, sebab balasannya Syurga.”

“ Bukan semua yang manis itu manis adakalanya di hujung lidah ia manis di hujung tekak menjadi pahit.”

Harian Sumut Pos

Poskota